Data
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi
penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bias berwujud
berupa keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun
simbol-simbol lainnya yang bias kita gunakan sebagai bahan untuk melihat
lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.
Ada beberapa tipe data yang harus
kita ketahui antara lain :
1. Tipe data Char dan String
Ini merupakan tipe data dasar, tipe
data ini didefinisikan pada deklarsi var dibagian algoritma/program.
Example :
Var Nama : String
Nilai : Char
Keterangan :
· Nama merupakan sebuah variabel
didefinisikan sebagai variabel bertipe string, maksudnya pada variabel tersebut
digunakan untuk menerima masukan sebuah nama yang terdiri dari sekumpulan
huruf, dapat berupa huruf besar, kecil, atau campuran kedua-duanya.
· Nilai, didefinisikan sebagai
variabel yang bertipe data char, maksudnya variabel tersebut hanya dapat
digunakan untuk memasukkan sebuah huruf dari huruf besar, seperti A, B, C,..
atau huruf kecil, a, b, c, ….
2. Tipe data Boolean
Tipe data ini digunakan untuk
pengambilan keputusan dalam operasi logika. Terdiri dari true disimbolkan ‘T’
dan False yang disimbolkan ‘F’. Ketika kita ingin mendapatklan hasil yang
valid/pasti, kita menggunakan tipe data boolean untuk memperoleh keputusan
dalam suatu penyelesaian yang pasti.
3. Tipe Data Integer
Merupakan tipe data bilangan bulat.
Tipe Data
|
Rentang nilai
|
Memori
|
Byte
|
0…255
|
1 byte
|
Word
|
0…65.555
|
1 byte
|
Integer
|
-32.768 s.d 32.767
|
2 byte
|
Long Integer
|
-2.147.483.648
|
4 byte
|
4. Tipe Data Real
Merupakan tipe data bilangan pecahan
seperti real, single, double, comp, extend.
5. Tipe Data Subrange
Merupakan tipe data bilangan yang
punya jangkauan nilai tertentu sesuai dengan definisi pada pemrogram.
Example:
Type Variabel=Nilai_awal…Nilai_akhir
6. Tipe Data Enumerasi
Merupakan tipe data yang memiliki
elemen-elemen tertentu yang disebut satu/satu dari bernilai konstanta integer
sesuai dengan urutannya. Pada tipe data ini elemen masukan diwakili oleh suatu
nama variable yang ditlis di dalam kurung.
Example :
Indeks_Hari = (Nol, Minggu, Senin,
Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu)
7. Tipe Data Array (Larik)
Tipe data ini sudah terstruktur
dengan baik, walaupun masih sederhana. Tipe data ini menampung sejumlah data dengan
tipe data sama (homogen) dalam sebuah variabel.
· Cara mendefinisikan tipe data array
Berdimensi satu
Var
Nama_Variabel_Array[1...N]of
tipe_data
1 Nomor Indeks
· Berdimensi dua
Var
Nama_Variabel_Array=Array[1...N,1...M]of
tipe_data
2 buah Nomor Indeks
8. Tipe Data Record
Tipe data komposit yang sudah
terstruktur denagn baik. Tipe data ini digunakan untuk menampung data suatu
obyek. Datanya berupa campuran dari tipe data seperti string, numerik, char,
boolean, atau tipe data lainnya. Tipe data ini merupakan struktur dasar dari
suatu sistem database.
9. Tipe Data Array Record
Tipe data array yang dibangun dari tipe data record.
Tipe data array yang dibangun dari tipe data record.
10. Tipe Data Citra
Berisi grafik/gambar yang banyak digunakan pada aplikasi video.
Berisi grafik/gambar yang banyak digunakan pada aplikasi video.
Example :
Grafik perkembangan jumlah penduduk.
Grafik perkembangan jumlah penduduk.
Sumber : http://flashnet.forumotion.com/t43-pengertian-data-dan-informasi
http://www.nusinau.com/tipe-data/
Model Komputasi
Ada
tiga model dasar komputasional-- fungsional, logika, dan imperatif. Sebagai
tambahan terhadap satuan nilai-nilai dan operasi yang berhubungan,
masing-masing model komputasional mempunyai satu set operasi yang digunakan
untuk menggambarkan komputasi.
a.
Model Fungsional : terdiri dari satu set nilai-nilai, fungsi-fungsi dan operasi
aplikasi fungsi dan komposisi fungsi. Fungsi dapat mengambil fungsi lain
sebagai argumentasi dan mengembalikan fungsi sebagai hasil (higher-order
function). Suatu program adalah koleksi definisi fungsi-fungsi dan suatu
komputasi adalah aplikasi fungsi.
b.
Model Logika : terdiri dari satu set nilai-nilai, definisi hubungan dan
kesimpulan logis. Program terdiri dari definisi hubungan dan suatu komputasi
adalah suatu bukti(suatu urutan kesimpulan).
c.
Model Imperatif : terdiri dari satu set nilai-nilai yang mencakup suatu keadaan
dan operasi tugas untuk memodifikasi pernyataan. Pernyataan adalah set pasangan
nilai-nama dari konstanta dan variabel. Program terdiri dari urutan tugas dan
suatu komputasi terdiri dari urutan pernyataan.
Pembagian Model komputasi ada 3 yaitu :
1.
Mesin Mealy
Dalam teori komputasi sebagai konsep
dasar sebuah komputer, mesin Mealy adalah otomasi fasa
berhingga (finite state automaton atau finite state
tranducer) yang menghasilkan keluaran berdasarkan fasa saat itu dan bagian
masukan/input. Dalam hal ini, diagram fasa (state diagram) dari mesin
Mealy memiliki sinyal masukan dan sinyal keluaran untuk tiap transisi. Prinsip
ini berbeda dengan mesin Moore yang hanya menghasilkan keluaran/output pada
tiap fasa.
Nama Mealy diambil
dari “G. H. Mealy” seorang perintis mesin-fasa (state-machine) yang
menulis karangan “A Method for Synthesizing Sequential Circuits” pada tahun
1955.
2.
Mesin Moore
Dalam teori komputasi sebagai
prinsip dasar komputer, mesin Moore adalah otomasi fasa
berhingga (finite state automaton) di mana keluarannya ditentukan hanya
oleh fasa saat itu (dan tidak terpengaruh oleh bagian masukan/input). Diagram
fasa (state diagram) dari mesin Moore memiliki sinyal keluaran untuk
masing-masing fasa. Hal ini berbeda dengan mesin Mealy yang mempunyai keluaran
untuk tiap transisi.
Nama Moore diambil
dari “Edward F. Moore” seorang ilmuwan komputer dan perintis mesin-fasa (state-machine)
yang menulis karangan “Gedanken-experiments on Sequential Machines”.
3.
Petri Net
Petri net adalah salah satu model untuk
merepresentasikan system terdistribusi diskret. Sebagai sebuah model, Petri net
merupakan grafik 2 arah yang terdiri dari place, transition,
dan tanda panah yang menghubungkan keduanya. Di samping itu, untuk
merepresentasikan keadaan sistem, token diletakkan pada place tertentu.Ketika
sebuah transition terpantik, token akan
bertransisi sesuai tanda panah.
Petri net pertama kali diajukkan
oleh Carl Adam Petri pada tahun 1962.
Sumber : http://fadhlimencobabangkit.wordpress.com/2010/02/28/model-komputasi/
http://riko_z.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15427/Bab
Prinsip-prinsip Desain Bahasa
Pemrograman
a. Clarity, Simplicity dan Unity
Bahasa pemrograman harus dapat
menolong programer untuk membuat suatu desain program jauh sebelum programmer
melakukan coding. Kemudahan, kesederhanaan dan kesatuan merupakan suatu
kombinasi yang membantu programmer mengembangkan suatu algoritma sehingga algoritma
yang dihasilkan mempunyai kompleksitas yang rendah.
b. Orthogonality
Orthogonality menunjuk kepada suatu
atribut yang dapat dikombinasikan dengan beragam fitur bahasa pemrograman
sehingga setiap kombinasinya mempunyai arti dan dapat digunakan.
c. Kewajaran untuk Aplikasi
Bahasa pemrograman membutuhkan
syntax yang tepat/cocok yang digunakan pada struktur program untuk
merefleksikan struktur logika yang melandasi suatu algoritma.
d. Mendukung Abstraksi
Abstraksi merupakan suatu hal yang
substansial bagi programmer untuk membuat suatu solusi dari masalah yang
dihadapi. Kemudian abstraksi tersebut dapat dengan mudah diimplementasikan
menggunakan fitur-fitur yang ada dalam bahasa pemrograman.
e. Kemudahan untuk Verifikasi
Program
Verifikasi program merupakan hal
penting bagi sebuah program karena dengan verifikasi yang mudah maka suatu
program akan dengan mudah dibangun dan dikembangkan.
f. Lingkungan Pemrograman
Bahasa pemrograman yang mempunyai
lingkungan pemrograman yang baik dan lengkap akan memudahkan programmer
untuk mengimplementasikan abstraksi yang sudah disusunnya.
g. Portabilitas Program
Salah satu kriteria penting untuk
proyek pemrograman adalah kemudahan program yang sudah jadi untuk
dipindah-pindahkan dari komputer yang digunakan untuk membuat dan mengembangkan
ke komputer lain yang akan menggunakannya.
h. Biaya Penggunaan
Biaya merupakan elemen penting dalam
mengevaluasi suatu bahasa pemrograman.
Ada beberapa biaya yang dapat diukur
yaitu :
1. Biaya Eksekusi Program
2. Biaya Translasi/kompilasi Program
3. Biaya Penciptaan, Testing dan
Penggunaan Program
4. Biaya Pemeliharaan Program
Sumber:
http://bercintasekuatenaga.wordpress.com/2011/03/14/bahasa-pemrograman/
Konsep Bahasa Pemrograman
Ada
3 hal yang berhubungan dengan konsep bahasa pemrogramanan: sintaks, semantiks
dan pragmatis. Dalam mengajarkan 3 konsep ini saya menggunakan analogi bahasa
yang biasa kita pakai sehari-hari.
Sintaks
Sintaks
sebuah bahasa berhubungan dengan struktur bahasa. Sebagai contoh, untuk
membentuk sebuah kalimat yang valid dalam bahasa kita memakai struktur:
[subyek] + [kata kerja] + [kata benda]. Dengan memakai struktur ini, kita bisa
membentuk kalimat, sebagai contoh: Saya makan nasi.
Dalam
hubungannya dengan bahasa pemrograman, kita musti memenuhi sintaks (baca:
aturan struktur bahasa) agar program dapat berjalan. Sebagai contoh, dalam
bahasa BASIC, untuk mengassign sebuah variabel dengan sebuah nilai, kita memakai
operand ‘=’, tetapi kalau dalam Pascal, kita pakai ‘:=’. Contoh dalam BASIC:
a=1, tapi dalam bahasa Pascal, a:=1.
Semantik
Semantik sebuah bahasa menggambarkan
hubungan antara sintaks dan model komputasi. Sederhananya, semantik menjelaskan
arti dari program.
Analoginya sebagai berikut. Apabila
kita memakai sintaks [subyek] + [kata kerja] + [kata benda], kita bisa
menghasilkan kalimat-kalimat.
Apabila kita mengasilkan kalimat
Saya makan nasi, maka kalimat ini memenuhi aturan sintaks. Tapi, apabila saya
membuat kalimat Saya makan batu, secara sintaks kalimat ini sudah benar. Namun,
secara semantik, kalimat ini tidak mengandung makna yang berarti.
Dalam
hubungannya dengan bahasa pemrograman, kadang ada kalanya seorang programmer
tidak bisa mengaitkan sintaks dengan model komputasi. Kesalahan logika bisa
dengan mudah terjadi.
Sebagi
contoh ada bahasa pemrograman sebagai berikut:
if(a=5) {
echo ‘Nilai a=5′;
}
Apabila program ini dijalankan, apa
yang terjadi? Bergantung bahasa apa yang digunakan. Apabila bahasa yang dipakai
adalah bahasa C, maka output yang keluar selalu Nilai a=5, walaupun nilai
variabel a sebelumnya selain 5. Kenapa itu bisa terjadi? Itu karena operator
‘=’ dalam bahasa C berarti mengassign sebuah variabel yang ada di sebelah kiri
dengan nilai yang ada di sebelah kanan. Dalam bahasa C, secara sintaks operasi
ini sudah benar.
Tapi, apabila yang dimaksud adalah
programmer ingin mengevaluasi nilai variabel a, maka seharusnya memakai
operator logika ‘==’. Jadi, program yang sebenarnya menjadi
if(a==5){
echo ‘Nilai a=5′;
}
Pragmatik
Pragmatik berhubungan dengan
kemudahan implementasi dan efisiensi. Dalam analoginya dengan bahasa, kita bisa
saja memberitahukan ke seseorang “Jangan merokok” apabila ada peraturan yang
melarang seseorang merokok di dalam sebuah ruangan. Kalimat singkat seperti itu
sebenarnya sudah cukup efisien. Tapi, dalam kesempatan lain kita bisa saja
memakai kalimat “Mohon Anda jangan merokok di sini karena menurut peraturan
pemerintah daerah nomor XXX tahun XXX dinyatakan bahwa merokok di tempat umum
akan mengakibatkan pelanggaran peraturan, selain itu dari sisi kesehatan… blah
blah blah”.
Dalam hubungannya dengan bahasa
pemrograman, seorang programmer harus bisa memastikan efisiensi dalam melakukan
peng-coding-an. Dalam bahasa C, programmer diberikan kekuasaan untuk
mengalokasikan memori. Sebagai akibatnya, apabila programmer lalai dalam
mengontorl variabel-variabel yang dihasilkan dari hasil assignment pointer,
maka akan terjadi kebocoran memori. Ini diakibatkan apabila seorang programmer
mengcreate sebuah variabel pointer, dan kemudian menghapusnya, informasi
tersebut masih ada dalam memori, hanya saja sudah tidak bisa diakses lagi.
Sumber :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/10/konsep-bahasa-pemrograman-sintaks-semantik-dan-pragmatik/
kita juga punya nih jurnal mengenai komputasi, silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
BalasHapushttp://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1277/1/50407705.pdf
semoga bermanfaat yaa :)
Balas