Konsep Pemrograman
Ada 3 hal yang berhubungan dengan bahasa
pemrograman, yaitu :
1. Sintaks
adalah aturan gramatikal atau komposisi suatu program yang mengatur tata cara
penulisan huruf, angka dan karakter lainnya. Sintaks ini berhubungan dengan
struktur bahasa.
2. Semantik adalah sebuah bahasa yang
menggambarkan hubungan antara sintaks dan model komputasi. Singkat kata,
semantik ini menjelaskan arti dari program.
3. Pragmatik
berhubungan kemudahan implementasi dan efisiensi. Ini berhubungan dengan
peng-kodingan dalam suatu bahasa pemrograman.
Antara Pragmatik dan Semantik
Pragmatik dan semantik keduanya membicarakan makna.
Perbedaan keduanya terletak pada penggunaan kata kerja to mean sebagaimana dalam
pertanyaan berikut ini (Leech, 1983).
1. What does X
mean? (Apa arti X?)
2. What do you
mean by X? (Apa maksudmu dengan X?)
Pada umumnya
semantik menganggap makna sebagai suatu hubungan yang melibatkan dua segi (dyadic), seperti pada kalimat (1)
sedangkan pragmatik menganggap makna sebagai suatu hubungan yang melibatkan
tiga segi (triadic),
sebagaimana tercermin pada kalimat (2) di atas. Dengan demikian, dalam pragmatik makna diberi definisi
dalam kaitannya dengan penutur, sedangkan dalam semantik makna didefinisikan
semata-mata sebagai ciri-ciri ungkapan dalam bahasa tertentu yang terpisah dari
penuturnya (Leech, 1983).
Pendapat lain mengatakan bahwa perbedaan antara semantik
dan pragmatik terletak pada konteks. Meskipun antara pragmatik dan semantik
memiliki perbedaan namun disisi lain kedua bagian linguistik ini justru
memiliki hubungan yang sinergis dan saling melengkapi walaupun agak sulit untuk
dibuktikan secara obyektif.
Joko Nurkamto
(2000) menyimpulkan bahwa kajian semantik cenderung mengkaji makna yang
terlepas dari konteks ujaran. Sedangkan pragmatik membicarakan makna dengan
mempertimbangkan konteks ujaran tersebut. Oleh karena itu, dalam memahami
ujaran semisal: “Gadis
itu cantik,” semantik hanya mempertimbangkan faktor-faktor internal
bahasa dalan ujaran itu, yaitu kosa kata dan hubungan antar kosa kata itu;
sedangkan pragmatik mempertimbangkan siapa
yang mengatakan kalimat itu, di
mana, kapan, dan
dalam situasi apa, di samping faktor-faktor internal bahasanya.
Bagi semantik, ujaran di atas hanya berarti pemberitahuan bahwa gadis itu
berwajah cantik; namun bagi kajian pragmatik ujaran di atas dapat berarti
ganda, yaitu: pemberitahuan bahwa gadis itu berwajah cantik, anjuran atau
keingnan bagi seorang pemuda untuk mengenali dan mendekatinya, atau yang lebih
dari sekedar itu tergantung pada konteksnya.
Meskipun berbeda,
dalam memahami makna suatu ujaran keduanya bekerjasama secara komplementer.
Artinya, makna suatu ujaran tidak dapat hanya didekati dari salah satu satu
sisi, baik semantik maupun pragmatik, melainkan harus dilihat dari keduanya.
Dalam contoh di atas, misalnya, orang tidak akan dapat memahami bahwa ujaran “Gadis itu cantik”
berarti anjuran atau keingnan bagi seorang pemuda untuk mengenali dan
mendekatinya (Pragmatics).
Apabila ia tidak memahami makna dasarnya maka hal itu masuk bidang semantik (semantics).
SEJARAH
SINGKAT PRAGMATIK
Munculnya
istilah pragmatik dapat dihubungkan dengan seorang filsuf yang bernama Charles
Morris(1938). Ia sebenarnya mengolah kembali pemikiran para filsuf pendahulunya
seperti Locke dan Peirce mengenai semiotik (ilmu tanda dan lambang). Oleh
Morris semiotik dibagi menjadi tiga cabang: sintaksis, semantik, dan pragmatik.
Sintaksis mempelajari hubungan formal antara tanda-tanda,semantik mempelajari
hubungan antara tanda dengan obyek, dan pragmatik mengkaji hubungan antaratanda
dengan penafsir. Tanda-tanda yang dimaksud di sini adalah tanda bahasa bukan
tanda yang lain.Perubahan linguistik di Amerika pada tahun 1970-an diilhami
oleh karya filsuf-filsuf seperti : Austi (1962)dan Searle (1969), yang
melimpahkan banyak perhatian pada bahasa. Teori mereka mengenai tindakujaran
mempengaruhi perubahan linguistik dari pengkajian bentuk-bentuk bahasa (yang
sudah mapandan merata pada tahun 1950-1960-an) ke arah fungsi-fungsi bahasa dan
pemakaiannya dalamkomunikasi.Di Indonesia konsep pragmatik baru diperkenalkan
pertama kali dalam kurikulum bidang studi BahasaIndonesia (Kurikulum 1984) yang
diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Bila dibandingkan dengan
munculnya istilah pragmatik (1938) kita tampaknya jauh ketinggalan dari
mereka.Yang penting adalah apa sebenarnya yang dimaksud dengan pragmatik dalam
hubungannya dengankajian bahasa.
Definisi
Pragmatik
Fungsi
Pragmatik
Fungsi pragmatik adalah Menguraikan
derajat dengan suatu bahasa pemrograman kepada model perhitungan dalam fungsi
dan kegunaannya masing-masing, dengan kemudahan implementasi, efisiensi atau
efektifitas aplikasi, metodelogi pemograman yang terdapat di dalamnya.
Konsep
Dasar Pragmatik
Konsep dari pragmatik adalah
·
Logic Programming dan Software Engineering
·
Variabel Logika
·
Arithmetik
Contoh dari Pragmatiks adalah :
– Pemanfaatan dan Alokasi memori yang tepat
– Kecepatan pemrosesan
– Pada bahasa pemograman JAVA atau C++
– Pemanfaatan dan Alokasi memori yang tepat
– Kecepatan pemrosesan
– Pada bahasa pemograman JAVA atau C++
Kelebihan
Penggunaan Pragmatik
• Heap & Pointer
a. free-space list
b. allocator
c. dealocator
d. garbage
e. danlling references
f. references count
g. garbage collection
• Coroutines
a. Memisahkan simulation language dengan problem
b. Menyediakan struktur kontrol yang lebih natural
• Safety
a. Pemeriksaan penulisan nama variabel (konsistensi)
b. Pendeklarasian yang tepat
c. Fasilitas pengecekan yang mengurangi redundansi
Pragmatik dalam Konteks Bahasa
Pemograman
Pragmatik berhubungan
dengan kemudahan implementasi dan efisiensi. Dalam hubungannya dengan bahasa
pemrograman, seorang programmer harus bisa memastikan efisiensi dalam melakukan
peng-coding-an. Dalam bahasa C, programmer diberikan kekuasaan untuk
mengalokasikan memori. Sebagai akibatnya, apabila programmer lalai dalam
mengontrol variabel-variabel yang dihasilkan dari hasil assignment pointer,
maka akan terjadi kebocoran memori. Ini diakibatkan apabila seorang programmer
mengcreate sebuah variabel pointer, dan kemudian menghapusnya, informasi
tersebut masih ada dalam memori, hanya saja sudah tidak bisa diakses lagi.
Efisiensi
Aplikasi
Prinsip
Implementasi
Implementasi
harus efisien dalam penggunaan waktu dan ruangnya. Prinsip Memprogram harus
ditulis dalam suatu bahasa yang mencerminkan daerah masalah.
Metodologi
Pemrograman
Metodologi
pengembangan program pertama kali diperkenalkan oleh Prof E.W Dykstra pada
tahun 1960. Pemrograman terstruktur untuk mengurangi pemakaian instruksi GOTO
Ciri – ciri Program Terstruktur (Good Program)
Ø Run
correctly
Ø Run
efficiently
Ø Be
easy to read and understand
Ø Be
easy to debug
Ø Be
easy to modify
Langkah – langkah Pengembangan Program
1. Definisikan masalah
•
Keluaran (Output)
•
Masukan (Input)
•
Proses (Proces)
2. Rancang outline pemecahan masalah
•
Buat langkah – langkah proses
•
Buat rincian/detail Proses
•
Tentukan Variable dan record
•
Tentukan struktur kontrol (pengulangan, kondisi, dsb)
•
Buat logika ‘Mainline’
3. Buat algoritma
berdasarkan outline pemecahan masalah
4. Test algoritma
5. Coding
6. Execute
7. Dokumentasi dan pemeliharaan
Daftar
Pustaka
http://www.scribd.com/doc/48254615/SEJARAH-SINGKAT-PRAGMATIK
http://blograhmatfadli.blogspot.com/2010/10/pragmatics.html
http://pribadiraharja.com/augury/jobs/akademik/bahanAjar/pestruk/pestruk-suplemen1.pdf
http://www.jurnallingua.com/edisi-2006/5-vol-1-no-1/31-pragmatik-konsep-dasar-memahami-konteks-tuturan.html
http://haniluthfiaaz.wordpress.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar