Minggu, 17 Juni 2012

Perbedaan Masyarakat Desa dengan Masyarakat Kota

      Masyarakat Kota

                Masyarakat perkotaan sering disebut juga sebagai urban community, masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat serta ciri-ciri kehidupan yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu:
  1. Kehidupan keagaamaan kurang apabila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di pedesaan 
  2. Pada umumnya orang kota mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Kehidupan keluarga dikota sukar untuk disatukan karena perbedaan kepentingan, agama, paham politik dsb.
  3. Pembagian kerja dalam masyarakat kota jauh lebih tegas dan mempunyai batas-batas nyata.
  4. Kemungkinan mendapatkan pekerjaan lebih banyak diperoleh.
  5. Jalan pikiran yang rasional, menyebabkan interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada kepentingan daripada faktor pribadi.
  6. Jalan kehidupan yang cepat di kota menyebabkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota.
  7. Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata sebab kota lebih terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.

      Masyarakat Desa

         Sama halnya dengan masyarakat kota, masyarakat pedesaan juga memiliki ciri-ciri yang menonjol, diantaranya :
  1.  Antara warga mempunyai hubungan yang mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat di luar batas-batas wilayahnya
  2. Sistem kehidpan umumnya berkelompok denagan dasar kekeluargaan (gemeinscharft atau paguyuban.
  3. Sebagian warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian, pekerjaan yang bukan pertanian merupakan pekerjaan part time sebagai pengisi waktu luang.
  4.  Masyarakat homogen seperti dalam mata pencaharian, agama, adat istiadat dsb. 

     Perbedaan Masyarakat Desa dengan Masyarakat Kota

            Perbedaan antara masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan  adalah bagaimana cara mereka mengambil sikap dan kebiasaan dalam memecahkan suata permasalahan. Kita dapat membedakan antara masyarakat desa dan masyarakat kota yang mempunyai karakteristik tersendiri.  Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan "berlawanan" pula.
  

                  Masyarakat Pedesaan
                            Masyarakat Kota
     Perilaku homogen                                               
   Perilaku yang dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan
     Perilaku yang berorientasi pada tradisi dan status
     Isolasi sosial, sehingga statik
     Kesatuan dan keutuhan kultural
     Banyak ritual dan nilai-nilai sakral   
     Kolektivisme
      Perilaku Heterogen
  Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan diri & kelembagaan
     Perilaku berorientasi pada rasionalitas dan fungsi
      Mobilitas sosial, sehingga dinamik
      Kebauran dan diversifikasi kultural
      Birokrasi fungsional dan nilai-nilai sekular                                    
      Individualisme





     Sumber:  




      Nama : Aida Fitria
    NPM :  50411468
    Kelas : 1IA16




Selasa, 17 April 2012

Keindahan


 A.   Keindahan dan estetika

       Keindahan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang   memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok.
      Estetika adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Tujuan estetika adalah keindahan.

1.    Konsep Keindahan
             Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas.keindahan pada dasamya adalah sejumlah kwalita, pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kwalita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance) dan perlawanan (contrast). Dan ciri itu dapat diambil kesimpulan, bahwa keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebaikan dari garis, wama, bentuk, nada dan kata-kata.

2.    Estetis dan Estetika
          Estetis adalah suatu bentuk apresiasi keindahan dan perasaan haru atau kekaguman. Estetis menekan pada melakukan hal-hal untuk sesuatu yang orisinil, bukan ditiru atau dimanipulasi. Estetika dapat digunakan dalam membahas secara teoritas arti estetika/indah atau hal yang bersifat estetik.
      Estetika dapat dipandang dari berbagai aspek, tetapi pegangan untuk memahami nilai-nilai estetika yang dipergunakan dalam karya seni terdapat nilai bahwa estetika terdiri dari :
a.      apsolutisme (doktrin tentang pembukuan suara/ pengakuan)
b.      anarki (doktrin ini menyerahkan penilaian kepada masing-masing pribadi secara
      murni, subyektif dan tak perlu tanggung jawab)
c.  relativisme (doktrin yang menggunakan kriteria atau pembakuan tentang nilai estetika yang absolute, tetapi masih objektif dalam pemikiran karena karya berasal dari keinginan dan motivasi manusia abadi).

3.    Sifat Keindahan
·         Keindahan itu kebaikan
·         Keindahan itu keaslian
·         Keindahan itu keabadian
·         Keindahan itu kewajaran
·         Keindahan itu kebiasaan
·         Keindahan itu relatif


B.   Keindahan dan Kebudayaan

Kebudayaan diciptakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya, terutama kebutuhan hidup fisiknya. Setelah kebutuhan pokok dapat dipenuhi, manusia menciptakan kesenian yang merupakan salah satu kebutuhan psikisnya yang tercukupi melalui rasa keindahan (seni : rasa indah).

1.    Hubungan dengan kebudayaan
                   Kebudayaan adalah sebuah anugrah atau tradisi dan adat istiadat yang menjadi ciri khas suatu daerah , setiap negara atau pun daerah mempunyai suatu kebudayaan yang menjadi sorotan tersendiri . Maka sebab itu sangat lah hubungan nya sebuah keindahan dengan kebudayaan terlihat bila sebuah kebudayaan yang dipunyai suatu daerah tersebut dapat menjadi pemancing atau sorotan maka sebab itu keindahan di sebuah kebudayaan sangat lah erat hubungan nya. Kebudayaan itu sendiri harus selalu dilestarikan untuk menjaga keutuhan kebudayaan itu , supaya tetap utuh dari jaman ke jaman dan bisa terus dijaga supaya juga tidak terancam tenggelam dan punah hingga tidak dikenal oleh banyak orang seperti dulu kembali.

2.    Keindahan dalam Kebudayaan
                 Di dalam suatu kebudayaan, selalu terdapat nilai keindahan yang terkandung di dalamnya yang mampu memancing orang lain untuk mau mempelajari atau menikmatinya. Maka dari itu keindahan di dalam suatu kebudayaan merupakan hal yang sudah pasti karena kebudayaan pasti akan selalu mengekspresikan sebuah keindahan yang sudah menjadi tradisi dan adat istiadat manusia.


C.   Keindahan dalam Karya Cipta

Keindahan yang merupakan karya cipta manusia itu dibatasi oleh ruang dan waktu. Meskipun keindahan karya cipta manusia itu universal, akibatnya pemaknaannya akan berbeda. Perbedaan itu dibatasi oleh ruang dan waktu.

1.    Kontemplasi dan Ekstasi
              Keindahan dapat dinikmati menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi. Kontemplasi adalah dasar dalam dirt manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam din manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah. Apabila kedua dasar ini dihubungkan dengan bentuk di luar diri manusia, maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah. Sesuatu yang indah itu memikat atau menarik perhatian orang yang melihat, mendengar. Bentuk diluar diri manusia itu berupa karya budaya yaitu karya seni lukis, seni suara, seni taii, seni sastra, seni drama dan film, atau berupa ciptaan Tuhan misalnya pemandangan alam, bunga wama-wami, dan lain-lain.

2.    Keindahan keserasian dan kehalusan
          Dalam keindahan tercermin unsur keserasian dan kehalusan. Keserasian adalah kemampuan menata sesuatu yang dapat dinikmati orang lain karena indah. Keserasian itu dikatakan indah karena cocok, sesuai, pantas, serta keterpaduan beberapa kualitas. Keserasian pada dasarnya adalah sejumlah kualitas yang terdapat pada suatu penataan. Kehalusan adalah kemampuan menciptakan sikap, perilaku, perbuatan, tutur kata, ataupun cara berbusana yang menyenangkan, menarik perhatian, dan mengembirakan orang lain. Kehalusan itu dikatakan indah karena lemah lembut, rendah hati, sopan santun, baik budi bahasa, beradab, serta bermoral. Contohnya dalam pergaulan hidup bermasyarakat, tidak bersikap sombong, menanggapi dengan sabar dan tidak emosi, dan suka menolong orang lain. Dalam kehalusan itu terdapat keterpaduan beberapa kualitas dalam penampilan yang menyenagkan orang lain. Oleh karena itu, dapat dinyatakan bahwa kehalusan pada dasarnya adalah sejumlah nilai moral dan estetis yang terdapat pada seseorang. Nilia moral dan estetis adalah kebaikan dan kebaikan itu adalah keindahan.

3.    Kreatifitas dan Karya Cipta
         Keindahan adalah bagian dari kehidupan manusia yang merupakan  kebutuhan kodrati. Karena itu, manusia brusaha menciptakan keindahan untuk memenuhi kebutuhan akan  keindahan,manusia   berkreativitas  menghasilkan karya cipta,karya cipta itu di dasari dan di pengaruhi oleh pengalaman  hidup atau oleh kenyataan yang terjadi dalam masyarakat.
    Tujuannya dapat dilihat dari segi nilai kehidupan manusia dan manfaat bagi manusia secara kodrat dan tujuan para penulis menciptakan keindahan dan sekaligus mengungkapkan keburukan melalui karya cipta mereka :
·         Nilai dan System nilai yang sudah using
·         Kemerosotan Moral
·         Penderitaan Manusia
·         Diskriminasi atau asal usul
·         Keagungan Tuhan

4.    Pengaruh Keindahan pada Jiwa Manusia
               Pengaruh atau peran dari keindahan yang mempunyai daya tarik yang sangat kuat mengakibatkan berubahnya situasi dan kondisi pada diri manusia, dampak dari keindahan dapat sangat dirasakan oleh manusia, keindahan bisa mengubah suasana yang tidak nyaman bisa menjadi nyaman, dapat menghilangkan galau, bahkan dengan seringnya kita melihat keindahan maka kesehatan jiwa kita akan sangat bagus, bahkan sugestinya baik pada tubuh dan psikologis kita.



Sumber :



Nama   : Aida Fitria
NPM     : 50411468
Kelas   : 1IA16






Senin, 26 Maret 2012

Manusia Sebagai Makhluk Individu Dan Sosial


A.   Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial

Manusia sebagai mahluk individu memiliki unsur jasmani dan rokhani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Manusia secara individu adalah bebas. Ia dapat menentukan sendiri apa yang dapat dilakukan dan apa yang tidak dapat dilakukan. Ia dapat mengambil sikap untuk menyesuaikan dengan lingkungan sekitarnya atau pun ia bertindak melawan lingkungannya. Manusia adalah bebas sejauh ia sendiri dapat mengembangkan pikiran tentang tujuan dan sarana untuk mencapai tujuan itu. Ia bebas memutuskan sendiri tindakannya dan pilihan yang ia ambil. Ia juga bertanggung jawab sendiri atas segala sikap dan perbuatannya.
Selain sebagai individu, manusia juga tidak dapat hidup tanpa orang lain. Manusia adalah makhluk sosial  yang memiliki tujuan dalam hidupnya.  Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.


B.   Peranan Manusia Sebagai Makhluk Individu & Sosial
Sebagai makhluk individu,manusia memiliki harkat dan martabat yang mulia. Setiap manusia dilahirkan sama dengan harkat dan martabat yang sama pula. Manusia sebagai makhluk individu berupaya merealisasikan segenap potensi dirinya,baik potensi jasmani maupun potensi rohani.
Contoh Peranan Manusia Sebagai Mahluk Individu :
1.    Berusaha untuk memenuhi hak-hak dasar sebagai manusia
2.    Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidup.
3.    Menjaga dan Mempertahankan harkat dan martabatnya .
Manusia tidak bisa hidup tanpa memerlukan bantuan dari orang lain. ini yang disebut manusia sebagai makhluk sosial. Tanpa bantuan dari orang lain kita tidak bisa hidup bersosialisasi. Karena dengan bantuan dari orang lain, manusia bisa saling berkomunikasi, bisa mengembangkan potensi dan kreatifitas, bertukar informasi dengan orang lain.
Sebagai makhluk individu ataupun makhluk sosial hendaknya manusia memiliki kepribadian,yang dimaksud dengan kepribadian adalah susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang di bangun oleh perasaan,pengetahuan dan dorongan.
Manusia sebagai makhluk sosial didalam individu, maksudnya adalah setiap manusia selain tidak bisa hidup sendiri-sendiri. manusia juga dikatakan sebagai makhluk individu yang mempunyai karakter atau ciri khas tersendiri. Keduanya saling keterkaitan dalam berbagai hal dalam kehidupan.


C.   Dinamika Interaksi Sosial

Dinamika interaksi sosial yang terjadi dalam kehidupan sosial dapat beragam. Dilihat dari jenisnya ada interaksi antarindividu, interaksi individu dengan kelompok, dan interaksi antar kelompok. Dilihat dari faktor penyebabnya, ada interaksi yang disebabkan oleh faktor imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, motivsi, dan empati. Ada interaksi yang berbentuk pertentangan. Sedangkan jika dilihat dari sifat interaksinya, da interaksi yang asosiatif, interaksi disasosiatif.
Interaksi sosial merupakan faktor utama dalam kehidupan sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan timbal balik antarindividu, antar kelompok manusia, maupun antara orang dengan kelompok manusia.
Ciri-ciri interaksi sosial adalah sebagai berikut.
1.    Pelakunya lebih dari satu orang
2.    Adanya komunikasi antar pelaku melalui kontak sosial
3.    Mempunyai maksud dan tujuan, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebiut dengan yang diperkirakan pelaku.
4.    Ada dimensi waktu yang akan menentukan sikap aksi yang sedang berlangsung
Syarat terjadinya interaksi sosial adalah adanya kontak sosial (social contact) dan komunikasi. Kontak sosial tidak hanya secara harfiah bersentuhan badan, tetapi bisa melalui telepon, telegram, surat, radio, dan sebagainya.
Kontak sosial dapat terjadi dalam tiga bentuk, yaitu
1.    Kontak antar individu
2.    Kontak antarindividu, dengan suatu kelompok
3.    Kontak antarkelompok dengan kelompok lain


D.   Dilema antara Kepentingan Individu dan Kepentingan Masyrakat

Dilema antara kepentingan individu dan kenpentingan masyarakat adalah pertanyaan yang dihadapi oleh manusia,dikala manakah yang harus diutamakan.

1.    Pandangan Individualisme

Individualisme berpangkal pada konsep dasar ontologis bahwa manusia pada hakikatnya adalah makhluk individu yang bebas. Pandangan invidualisme berpendapat bahwa kepentingan invidulah yang harus diutamakan.
Beberapa prinsip yang dikembangkan ideologi liberalisme yang dari kata liber adalah sebagai berikut   :
1.    Penjaminan hak milik perorangan,yaitu hak pribadi tidak berlaku hak milik berfungsi sosial
2.    Mementingkan diri sendiri,yaitu membiarkan orang lain untuk melakukan aktivitas
3.    Pemberian kebebasan pada individu
4.    Persaingan bebas untuk mencapai kepentingannya masing-masing

2.    Pandangan sosialisme

Pandangan ini menyatakan bahwa kepentingan masyarkatlah yang diutamakan. Karena masyarakat merupakan entitas yang besar dan berdiri sendiri dimana individu-individu itu berada. Sosialisme merupakan mementingkan masyarakat secara keseluruhan. Dan merupakan paham yang mengharapkan terbentuknya masyarakat yang adil,selaras,bebas,dan sejahtera bebas dari penguasa individu atas hak milik dan alat-alat produksi.



Sumber : 








NAMA  : AIDA FITRIA
NPM     : 50411468
KELAS : 1IA16



Sabtu, 10 Maret 2012

Manusia dan Kebudayaan

A.        Manusia


Manusia sebagai makhluk individu, adalah hakikat manusia sebagai makhluk yang mempunyai keinginan, kebutuhan, dan perasaan yang berbeda dengan individu lain. Sedangkan manusia sebagai makhluk sosial, artinya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain dalam menjalani kehidupannya.

Setiap orang memiliki harapan untuk hidup sejahtera yang ditandai dengan terpenuhinya keperluan - keperluan hidupnya. Kesejahteraan dalam arti materi dan non materi inilah yang menjadi dambaan semua makhluk ekonomi. Itulah sebabnya, di samping sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, manusia juga dikenal sebagai makhluk ekonomi (homoeconomicus) makhluk yang berusaha mencari kepuasan dan kesejahteraan hidup dengan mempertimbangkan pengurbanan yang harus dilakukan.



B.         Budaya


Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi, diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.


Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan,keseluruhan struktur sosial, religius, serta segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain.

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh kesimpulan :
Kebudayaan akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Setiap negara di dunia memiliki kebudayaan masing-masing yang berbeda dengan kebudayaan negara lainnya. Bahkan dalam suatu negara memiliki kebudayaan yang berbeda di setiap negara bagian. Namun, segala bentuk kebudayaan tersebut terdapat beberapa unsur kebudayaan yang selalu dimiliki oleh masing-masing kebudayaan tersebut, yang selanjutnya dikenal dengan istilah “7 unsur kebudayaan universal”.


Adapun ketujuh unsur kebudayaan tersebut adalah :

1.      Bahasa

2.      Sistem Pengetahuan

3.      Sistem religi

4.      Sitem Sosial Kemasyarakatan

5.      Sistem Teknologi

6.      Sistem Mata Pencaharian

7.      Kesenian


Kebudayaan memiliki beberapa wujud, yaitu :


1.      Wujud Ideal,
yaitu berupa sesuatu yang abstrak yang tidak bisa disentuh, diraba ataupun diobservasi, karena terletak dalam pikiran manusia, seperti ide, gagasan dan pemikiran.

2.      Wujud Tindakan atau perilaku,
yaitu yang membahasa mengenai tingkah pola tindakan dari manusia itu sendiri, hal ini berhubungan dengan aktivitas manusia dalam melakukan interaksi, hubungan, bergaul dengan orang lain yang berlangsung dari detik demi detik, minggu demi minggu bahkan berlangsung tahun demi tahun. Adanya interaksi ini kemudian menimbulkan tata nilai yang mempengaruhi dan mengatur tingkah dan pola manusia dalam melakukan interaksi sehingga dapat menimbulkan sebuah budaya dalam pergaulan.

3.      Wujud Material,
yaitu berupa hasil atau kebdayaan fisik dari adanya wuud diatas, wujud ideal membangun pandangan hidup, wujud tindakan mengatur aktivitas hidup yang selanjutnya dapat menghasilkan budaya-budaya material yang hasilnya dapat dilihat, dirasa dan dinikmati.



C.           Hubungan Manusia dengan Kebudayaan


Kebudayaan adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya.  Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dan peraturan-peraturan kemasyarakatan. Peraturan-peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia harus patuh kepada peraturan yang dibuat manusia itu sendiri.



Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya. Kebudayaan tidak akan ada tanpa manusia, sebaliknya manusia tanpa kebudayaan tidak akan bisa bertahan dalam mengarungi kehidupan.



Referensi :





Nama : Aida Fitria


NPM  : 50411468


Kelas : 1IA16